Saklar dan Relay
Kita sadari atau tidak, dalam keseharian kita beraktivitas tidak lepas dari penggunaan saklar. Mulai dari menyalakan lampu, menghidupkan televisi, menyalakan AC, sampai menghidupkan mobil ketika berpergian tidak lepas dari yang namanya saklar. Ya, inilah alat yang digunakan untuk menghubung atau memutus aliran listrik yang tanpa kita sadari sering menemani aktivitas keseharian kita.
Sebagai peralatan pengontrol arus listrik yang paling sederhana, saklar begitu banyak digunakan kontrol untuk berbagai peralatan elektronik, mulai dari lampu sampai motor industri pun menggunakan saklar.
Apakah semua peralatan elektronik dikontrol hanya menggunakan saklar? Jawabannya tentu saja tidak. Bayangkan jika kita harus menghidupkan beberapa buah lampu dengan sekali menekan saklar, dan disaat bersamaan beberapa lampu lainnya harus padam dan ditambah lagi dua buah motor yang harus berputar bersamaan ketika lampu yang tadi dihidupkan. Salah satu alternatif yang cocok adalah dengan menggunakan relay.
Apa itu Relay?
Gambar Relay
Relay adalah sebuah komponen listrik yang terdiri dari beberapa saklar yang digerakkan melalui gaya magnet. Sebuah relay terdiri dari kumparan kawat beberapa buah saklar. Ketika kumparan tersebut dialiri arus listrik, gaya magnet pada kumparan tersebut akan menarik saklar di dekatnya sehingga saklar yang tadinya Normally Open (NO) akan menutup dan Normally Close (NC) akan membuka. Dengan demikian jika saklar-saklar tersebut dihubungkan ke beberapa beban, seperti lampu dan motor, bisa mengontrol beban tersebut dalam waktu yang bersamaan.
Berdasarkan arus yang melewati kumparan, Relay dibagi menjadi 2 macam, yaitu Relay AC yang memanfaatkan arus AC untuk gaya magnetnya dan Relay DC yang menggunakan arus DC untuk gaya magnetnya.